Arsip Penulis: Kak Rizal

Kampanye Gemar Baca Perpusnas, Bojonegoro akan Gencarkan Membaca Lewat Komunitas dan Tempat Wisata

Perpustakaan Nasional (Perpusnas) bekerjasama dengan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Bojonegoro menggelar sosialisasi pembudayaan kegemaran membaca di Ruang Angling Dharma lantai II Pemkab setempat, Kamis (25/7/2019). Kegiatan tersebut mengambil tema “Implementasi Revolusi Mental Menuju Indonesia Cerdas 2024.”

Sosialisasi dibuka Asisten III Bidang Administrasi Umum Yayan Rohman. Dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro Hanafi dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Amir Syahid. Juga kalangan akademisi, guru, pengelola perpustakaan sekolah dan desa, pegiat literasi dari sejumlah komunitas dan media cetak dan elektronik.

Pemberian Piagam Apresiasi Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca dari Perpusnas kepada Pemkab Bojonegoro

Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Bojonegoro, Kamidin menjelaskan sosialisasi ini memiliki beberapa tujuan. Yakni menguatkan dan mempromosikan pentingnya perpustakaan, memotivasi masyarakat dalam meningkat budaya baca, meningkatkan kesadaran orang tua, kepala sekolah, guru untuk bertanggungjawab menggairahkan membaca. Selain itu rencananya budaya gemar membaca juga akan ditanamkan melalui komunitas-komunitas baca dan juga tempat-tempat wisata di Bojonegoro

“Melalui kegiatan ini kita harapkan budaya membaca di Bojonegoro semakin tinggi. Sehingga dapat meningkatkan SDM masyarakat dan generasi,” tegas mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Satu Pintu Pemkab Bojonegoro itu.

Sesuai data di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Bojonegoro, jumlah perpustakaan di Kabupaten Bojonegoro, untuk perpustakaan desa sebanyal 267, perpustakaan SD 994, perpustakaan tingkat SLTP 217, Perpustakaan tingkat SLTA 112. “Sekarang ini kita sedang merintis perpustakaan di pondok pesantren. Sementara ini ada ponpes yakni Al Rosyid dan At Tanwir. Kedepan akan kita kembangkan ke ponpes lainnya secara bertahap,” ucap Kamidin.

Sementara itu, Perwakilan Perpusnas, Suprianto menyampaikan pentingnya pustakawan untuk memperkuat perpustakaan agar dapat menjalankan fungsi-fungsi perpustakaan. “Ibaratnya, seperti rumah sakit kuat karena memiliki dokter. Jadi pustakawan ini wajib dimiliki perpustakaan,” tegasnya. Suprianto juga mengingatkan pentingnya peran perpustakaan dalam mencerdasakan bangsa. Karena di dalam UU No 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan disebutkan orang atau pejabat yang paling bertanggungjawab mencerdaskan bangsa dalah Menteri Pendidikan, bukan Kepala Perpustakaan Nasional. Namun di regulasi disebut, UU Perpustakaan mendukung UU No20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional. “Jadi kalau fungsi perpustakaan selama ini hanya di cap sebagai pendidikan, penelitian, pelestarian informasi rekreasi harus dibackup oleh unsur pendidikan seni budaya dan pengetahuan.

Asisten III Yayan Rohman mengapresiasi sosialisasi ini. Menurut dia, kegiatan ini akan memotivasi pengelola perpustakaan, guru, kepala sekolah, akademisi dan pegiat literasi di Bojonegoro untuk lebih menggairahkan budaya membaca. “Membudayakan membaca ini bukan hanya tanggungjawab milik satu orang, tapi semua kita bersama,” pungkasnya. 

Yuk Ikuti Bojonegoro East Java Film Festival (BeJaFF) 2019

Bojonegoro East Java Film Festival (BeJaFF) 2019 adalah program diselenggarakan dalam rangka untuk menumbuhkembangkan industri film di Jawa Timur khususnya mengangkat dan memperkenalkan potensi seni budaya, pariwisata, potensi sumber daya alam dan sejarah kearifan lokal bekerja sama dengan beberapa pihak.

Bojonegoro East Java Film Festival (BeJaFF) 2019 merupakan rangkaian kegiatan festival film pendek fiksi dan film pendek dokumenter yang bertemakan “Pesona Budaya Jawa Timur

RANGKAIAN ACARA

  • 1-28 Agustus 2019 : Pengiriman Karya
    Bikin film pendek fiksi & film pendek dokumenter berdurasi maksimal 15 menit dengan Tema : “Pesona Budaya Jawa Timur”.
  • 29-30 Agustus 2019 : Screening & Kurasi Film
    Pemutaran Film dan Kurasi Karya Peserta Kompetisi
    Tempat : Gedung Sukorejo , jl. Arif Rahman Hakim Bojonegoro, Jawa Timur.
  • 1 September 2019 : Workshop
    Teknik pembuatan film di pandu oleh praktisi film profesional
    Tempat : Gedung Sukorejo , jl. Arif Rahman Hakim Bojonegoro, Jawa Timur.
  • 1 September 2019 : Awarding Day
    Malam puncak acara penganugerahan film terbaik dan penyerahan hadiah
    Tempat : Lapangan Singonoyo, jl. Arif Rahman Hakim Bojonegoro, Jawa Timur.

SASARAN

Sasaran pelaksanaan kegiatan Bojonegoro East Java Film Festival (BeJaFF) tahun 2019, adalah para pelaku film, komunitas film, pelajar/mahasiswa, masyarakat umum dari kabupaten/kota se – Jawa Timur

KRITERIA PESERTA

1.Peserta adalah Warga Negara Indonesia (WNI) dengan usia minimal 15 tahun.
2.Pelajar atau mahasiswa yang berasal dari Kabupaten/Kota dalam wilayah Jawa Timur
3.Peserta merupakan Tim independent atau berasal dari komunitas tertentu yang berasal dari Kabupaten/Kota dalam wilayah Jawa Timur. 4.Peserta yang menjadi perwakilan suatu badan/lembaga/pemerintah daerah tertentu yang berada di Kabupaten/Kota dalam wilayah Jawa Timur. 5.Peserta dapat berasal dari SMA/Lembaga/Universitas/Komunitas yang sama maupun dari berbeda yang berasal dari Kabupaten/Kota dalam wilayah Jawa Timur.
6.Kontak Tim Produksi / komunitas.

SUPPORT :

  • Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Guyub Reksadana Desa Sukorejo, Kabupaten Bojonegoro
  • Blogger Bojonegoro
  • Relawan TIK Bojonegoro
  • LintasNews.co

KONTAK PERSON

0852-5862-6522 – Kang Zen
0857-3019-0992 – Rifaun
0858-5029-6309 – Muat

LINK PENDAFTARAN

www.bejaff.com

Kominfo Bojonegoro kumpulkan Mitra, Matangkan Persiapan Pameran Keterbukaan Informasi Nasional

Bojonegoro – Demi persiapan pameran Hari Keterbukaan Informasi Nasional , Dinas Kominfo Bojonegoro mengadakan Rapat bersama dengan para mitra profesi bersamaan dengan momen halal bihalal lebaran pada Kamis (16/3) di gedung PIP (Pelayanan Informasi Publik) lantai 2 .

Forum rapat ini dihadiri mitra profesi Dinas Kominfo Bojonegoro yakni Forum Radio Bojonegoro (FRB) , Forum KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) Bojonegoro, Relawan TIK (RTIK) Bojonegoro, dan lain lain.

Harapannya dengan adanya Rapat persiapan pameran keterbukaan informasi Nasional pada 20 Juni 2019 mendayang yang akan dihadiri oleh perwakilan Dinas Kominfo se-Jawa Timur dan masyarakat luas ini. Segala bentuk-bentuk praktik keterbukaan pelayanan informasi publik yang diusung oleh Kabupaten Bojonegoro bisa lebih diketahui masyarakat luas.

Termasuk yang diunggulkan yakni Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik yang diusung oleh Desa – Desa berprestasi di Bojonegoro, salah satunya Desa Pejambon, Kec. Sumberrejo Kab. Bojonegoro yang sempat maju mewakili Provinsi Jawa Timur dalam lomba kategori Desa Layanan Informasi dan Transparansi tingkat Nasional yang digelar oleh Kementerian Desa (Kemendes) tahun lalu.

“booth pameran akan berisi praktik praktik pelayanan informasi publik di Bojonegoro termasuk dari sejumlah mitra baik yakni FRB, KIM, dan RTIK. Akan ada banyak daerah lain yang ingin belajar praktik pelayanan informasi publik yang ada di Bojonegoro “, ujar Sekretaris Dinas Kominfo Bojonegoro, Djoko Suharmanto

Selenggarakan Halal Bihalal, Kominfo Rekatkan Mitra dan jelaskan Fungsi Gedung PIP

Bojonegoro – Momen lebaran yang dibungkus dengan kegiatan Halal Bihalal oleh Dinas Kominfo (Komunikasi dan Informatika) disambut baik tidak hanya oleh pejabat Dinas intern tersebut. Sejumlah jurnalis dan komunitas yang merupakan mitra dinas kominfo juga turut menghadiri undangan pada Kamis (13/6) di Gedung PIP (Pelayanan Informasi Publik) Bojonegoro.

Dalam momen ini tidak hanya diisi halal bihalal saling bermaaf-maafan dan ramah tamah yang khas dalam lebaran. Tapi melaunching Gedung PIP (Pelayanan Informasi Publik) Bojonegoro yang dikelola oleh Dinas Kominfo, sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat luas fungsional gedung tersebut.

Kepala Dinas Kominfo Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur menjelaskan bahwa gedung PIP Bojonegoro memiliki 3 fungsi peran dalam satu gedang. “gedung PIP Bojonegoro memiliki peran yakni. Pertama, sebagai tempat penyiaran publik Radio Malowopati pemkab. Kedua, sebagai tempat pelayananan media center masyarakat Bojonegoro. Ketiga, sebagai tempat pertemuan para jurnalis dan komunitas yang berhubungan dengan komunikasi dan informatika”, ujar beliau dalam sambutan.

Selain itu, dalam acara Halal Bihalal tersebut beliau juga menyampaikan persiapan agenda penting yakni pameran peringatan Hari Keterbukaan Informasi Publik Nasional yang akan diadakan di Bojonegoro tahun ini pada tanggal 20 Juni 2019 mendatang.

Bojonegoro Bawa Pulang Satu dari 4 Penghargaan PBB untuk Indonesia di Bidang TIK

Pada pelaksanaan forum World Summit on the Information Society (WSIS) 2019 di Jenewa, Indonesia berhasil membawa pulang 4 (empat) penghargaan Champion dari PBB. Penghargaan tersebut merupakan hasil dari kompetisi yang ketat, melibatkan 1062 inisiatif yang didaftarkan dari seluruh dunia melalui ajang WSIS Prizes.

Empat penghargaan Champion untuk Indonesia tersebut diraih oleh:

Data Bojonegoro (oleh Relawan TIK Indonesia)
Baktiku Pada Petani (oleh 8Villages)
Baktiku Negeriku (oleh Telkomsel)
Saintif (oleh Mahasiswa Universitas Diponegoro)

“Data Bojonegoro” adalah layanan data, informasi, jurnal kepustakaan online bagi masyarakat dan pengampu kebijakan di Bojonegoro.

Data Bojonegoro sendiri merupakan sebuah program yang dibesut Relawan TIK Bojonegoro dan didukung multistakeholder Pemkab Bojonegoro dan ExxonMobil Cepu Limited.

Selain itu ada juga program lainnya yang turut mendapat penghargaan champion.

“Baktiku Pada Petani” adalah program peningkatan kapasitas petani dan pertanian dengan menggunakan platform digital. “Baktiku Negeriku” adalah program yang mendorong pemberdayaan komunitas rural dengan pendekatan berbasis teknologi informasi. Sedangkan “Saintif” adalah media online edukasi dan pengetahuan karya mahasiswa Universitas Diponegoro yang dibangun secara swadaya.

Acara penganugerahan bagi pemenang diselenggarakan pada Selasa (9/4/2019) dan diberikan langsung oleh Sekretaris Jenderal International Telecommunication Union (ITU), Houlin Zhao, kepara para Champion yang terdata ada 72 insiatif / karya pilihan dari berbagai negara dunia.

Adapun dari Indonesia, para Champion WSIS Prizes tersebut didamping khusus oleh Direktur Jenderal Pos dan Pemberdayaan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Prof. Ahmad Ramli bersama dengan Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, Duta Besar Hasan Kleib beserta Delegasi RI.

Mewakili pemerintah Indonesia, Prof. Ahmad Ramli menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para Champion dari Indonesia tersebut. “Pencapaian teman-teman pegiat RTIK, 8Villages, Telkomsel dan mahasiswa dari Universitas Diponegoro pada hari ini menunjukan bahwa Indonesia adalah bangsa yang unggul dalam bidang TIK di dunia,” ujarnya.

“Kompetisi dari ITU PBB, dalam hal ini melalui WSIS Prizes, tentu sudah menggunakan penilaian berdasarkan kompetensi, kapasitas dan kapabiltas yang terukur dan ketat dari 1062 karya atau inisiatif yang didaftarkan. Empat karya Indonesia yang mendapatkan Champion tahun ini, semoga dapat menjadi inspirasi bagi multistakeholder Indonesia guna terus mempromosikan Indonesia di ajang global, sekaligus meningkatkan kualitas produk agar makin berguna bagi masyarakat Indonesia,” tandasnya.

Kompetisi WSIS Prizes adalah ajang tahunan yang mengundang seluruh pemangku kepentingan bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dari berbagai negara di dunia untuk menyampaikan inisiatif karya yang terbagi atas 18 kategori. Penghargaan tersebut mengumpulkan dan mengevaluasi usulan dari seluruh dunia mengenai aktivitas industri TIK, baik perangkat keras, jaringan, dan aplikasi melalui proses seleksi yang sangat ketat oleh ITU yang merupakan badan tertinggi PBB pada bidang teknologi dan informasi.

Ngopi Bareng Para Milenial Muda Bojonegoro bersama Bupati

Taman Rajekwesi – Bertujuan untuk mengajak para netizen dan generasi milenial yang ada di Bojonegoro menebar manfaat yang positif. Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah menggelar acara kumpul bersama pegiat media digital dan organisasi pemuda-pemudi.

Acara yang digelar di Taman Rajekwesi pada Jumat malam (1/3/2019) ini juga digunakan untuk mengenalkan program Green Smart City Pemkab sekaligus pengenalan branding pariwisata “Pinarak Bojonegoro”.

Sejumlah pegiat digital atau netizen di Bojonegoro seperti blogger, vlogger, dan influencer berkumpul untuk berbincang bersama dengan Bupati Bojonegoro. Beberapa yang hadir diantaranya adalah Relawan Teknologi Informasi & Komunikasi (RTIK), Generasi Pesona Indonesia (Genpi), hingga Saka Budaya Bojonegoro.

Bupati Bojonegoro juga ditemani oleh dinas-dinas terkait seperti Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata Bojonegoro, Amir Sahid, serta Kepala Dinas Komunikasi & Informasi Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur.

Dalam kesempatan tersebut Anna Muawanah mengajak para generasi muda di bumi Anling Dharma untuk membantu program Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Khususnya yang berkaitan dengan Smart City dan pariwisata.

Green Smart City merupakan satu dari 17 program unggulan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro di bawah kepemimpinan, Anna Muawanah. Secara sederhana Smart City dapat diartikan sebagai upaya pengembangan, penerapan, dan implementasi teknologi yang diterapkan pada suatu wilayah.

“Pemerintah Kabupaten Bojonegoro akan berupaya untuk mewujudkan Green Smart City di Bojonegoro,” ungkap Kepala Dinas Komunikasi & Informasi, Kusnandaka di hadapan audiens.

Pemkab Bojonegoro juga sedang melakukan branding pariwisata. Melalui slogan “Pinarak Bojonegoro”, Pemkab meluncurkan kalender event sepanjang tahun 2019. Sebanyak 44 acara dan kegiatan pariwisata sudah diagendakan oleh Pemkab Bojonegoro.

“Saya mengajak semua masyarakat untuk datang ke destinasi-destinasi wisata Bojonegoro. Ayo kita semangat mengunjungi wisata lokal,” ujar Anna Muawanah.

Acara malam itu ditutup dengan menyanyikan jingle “Pinarak Bojonegoro” bersama-sama.

Data Bojonegoro Karya RTIK Bojonegoro Raih Champion WSIS Prize PBB 2019

WSIS Prize merupakan penghargaan PBB bagi inisiatif TIK dalam mendukung akselerasi pembangunan dan kemajuan sosial-ekonomi, khususnya perwujudan Agenda Pembangunan Berkelanjutan.

Data Bojonegoro, inisiatif karya ciptaan Relawan Teknologi Informasi Komunikasi (RTIK) Bojonegoro mendapatkan penghargaan World Summit on the Information Society (WSIS) Prize 2019 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) – International Telecommunication Union (ITU).

Penghargaan tersebut akan dianugerahkan dalam pertemuan WSIS Forum 2019 di Markas Besar ITU yang berlangsung di Jenewa, Swiss, pada tanggal 8-12 April 2019. WSIS Prize merupakan penghargaan PBB bagi inisiatif TIK dalam mendukung akselerasi pembangunan dan kemajuan sosial-ekonomi, khususnya perwujudan Agenda Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Penghargaan WSIS tahun ini diberikan kepada total 90 pemenang (18 juara pertama/winner dan 72 runner up/champion WSIS Prize 2019  yang berkompetisi pada 18 kategori yang berbeda. Penentuan pemenang WSIS Prize dilakukan melalui 5 (lima) tahapan yaitu: pendaftaran, penentuan nominator, pemungutan suara secara global, hingga penentuan pemenang oleh para pakar di ITU.

Adapun hal mendasar yang menjadi pertimbangan dalam menentukan pemenang WSIS 2019 adalah pada relevansi program usulan dengan WSIS Action Lines yang tercantum dalam dokumen Geneva Plan of Action, dampak positif terhadap masyarakat, serta keterkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

Dikatakan Nova Wijaya selaku Pengurus RTIK Bojonegoro pada Minggu 24/02, ada sekitar 1140 inisiatif karya dari berbagai negara dalam kompetisi WSIS kali ini, meningkat 216% dari WSIS 2018 dimana hanya ada 492 inisiatif karya.

“Mendapat penghargaan pada WSIS Prize 2019 ini tidaklah mudah karena harus bersaing dengan ribuan peserta dari belahan dunia. Ini bentuk pembuktian kami bahwa karya TIK Indonesia diakui oleh dunia dan kami sangat bangga bisa membawa nama Bojonegoro ke ajang sekelas PBB.” Pungkasnya.

Ketua Umum Relawan TIK Indonesia, Fajar Eri Dianto menambahkan, ia mengapresiasi RTIK Bojonegoro. Menurutnya, Relawan TIK Indonesia rutin mengajukan karya-karya rekan RTIK daerah ke forum PBB sejak tahun lalu.

“Tahun 2018 kami mendapatkan anugerah dua champion pada REGOS dari RTIK Bogor dan PUSPINDES dari RTIK Pemalang, sebelumnya kami juga hadir dengan memperkenalkan kegiatan global sebagai pendamping masyarakat pemanfaat TIK bersama ICT Watch” tambahnya.

Cangkruk Ajek Para Pelaku UMKM Sharing Bisnis Online di Ruko Taman Rajekwesi

Bojonegoro – Pertumbuhan ekonomi sektor UMKM di Bojonegoro sangatlah pesat. Jenis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Bojonegoro sangat banyak. Total ada 120 ribu jenis usaha berbagai jenis bidang tersebar di 28 kecamatan. Namun yang dibina Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Bojonegoro sebanyak 300-an usaha dengan jenis usaha mencapai 4 ribu jenis. (Data Dinkop UMKM Bojonegoro 2018). Para pengusaha UMKM yang banyak tersebut terus berupaya untuk mengembangkan usahanya.

Berbagai metode dilakukan , termasuk pemasaran secara online yang saat ini menjadi trend di masyarakat. Hal ini pula yang mendorong terselenggara kegiatan “Cangkruk Ajek UMKM Online Bojonegoro” di Ruko Taman Rajekwesi Bojonegoro, pada hari minggu sore (16/2/2019). Kegiatan ini bertemakan “Google Apps For Business” serta sharing success story dari salah satu pelaku usaha di Bojonegoro, yakni Vita pemilik Kripik Usus Mangprang.

Kegiatan yang terlaksana di Toko Ajek Ruko Rajekwesi pusat oleh – oleh  Bojonegoro ini, difasilitasi oleh Relawan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) Bojonegoro. Hadir dalam kegiatan puluhan pelaku UMKM di Bojonegoro.

Harapannya dengan adanya kegiatan cangkruk para pelaku UMKM ini bisa saling belajar pengembangan usaha bisnis terutama dalam hal promosi secara online.

“dengan pemanfaatan promosi online termasuk salah satunya melalui aplikasi google bisnis , para pelaku usaha dapat pemasarkan usahanya secara optimal” ungkap Mohammad Muat selaku pengurus Relawan TIK Bojonegoro serta pemateri Cangkruk Ajek UMKM online.

Rencana nya kegiatan Cangkruk Ajek UMKM belajar bisnis online bersama ini akan berjalan secara rutin setiap 2 atau 3 minggu sekali di Toko Ajek Ruko Taman Rajekwesi Bojonegoro.

Keberadaan toko ajek ini sendiri merupakan bagian dari Program Promosi Produk Kreatif UMKM Bojonegoro melalui pemasaran Online dan Partisipasi Pameran yang difasilitasi oleh Relawan TIK Bojonegoro dan diinisasi serta didukung penuh oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).

Optimalkan Pemasaran Online dan Offline UMKM, Toko “Ajek” Oleh Oleh Bojonegoro dibuka

Bojonegoro – Peranan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di perekonomian nasional terhitung cukup besar. Pada tahun 2018, jumlah tersebut mencapai 99,9% dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 97% (diolah dari Badan Pusat Statistik, Juni 2018 tahun lalu). UMKM menyumbang hingga 60,34% untuk Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Dengan demikian, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM mendorong berbagai program yang diciptakan untuk memfasilitasi UMKM agar naik kelas. Tak hanya pemerintah, berbagai elemen masyarakat pun juga turut berupaya mendukung pertumbuhan UMKM.

Atas dasar ini, dibukalah Toko pusat oleh-oleh Bojonegoro yang diberi nama Toko “Ajek” dan berisi produk – produk dari para pelaku UMKM di Bojonegoro. Ini merupakan bagian dari Program Promosi Produk Kreatif UMKM Bojonegoro melalui pemasaran Online dan Partisipasi Pameran yang difasilitasi oleh Relawan TIK Bojonegoro dan diinisasi serta didukung penuh oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).

Dalam toko “Ajek” yang bertempat di Ruko Rajekwesi Blok G no. 2, Klangon, Bojonegoro ini, berbagai produk yang terhimpun dari 17 pelaku UMKM di Bojonegoro dipasarkan. Macam – macam produk tersebut antara lain : batik Bojonegoroan, makanan, minuman, kerajinan tas dan lain lain. Selain melalui penjualan langsung di toko, produk-produk tersebut juga didampingi pemasarannya melalui online dengan memanfaatkan optimalisasi internet marketing.

Harapannya dengan adanya toko yang menunjang produk-produk UMKM di bojonegoro ini, para pelaku UMKM bisa terbantu dan pendapatan ekonominya juga akan meningkat.

“kami (Relawan TIK Bojonegoro) akan berusaha terus mendampingi produk-produk para pelaku UMKM yang sudah terhimpun ini baik secara offline maupun online” ungkap Nova Wijaya, perempuan yang berprofesi sebagai Selebgram sekaligus koordinator program pemasaran UMKM dari Relawan TIK Bojnegoro.

Tak jauh beda, perwakilan EMCL Wahyu Sadewo juga berharap program ini bisa bermanfaat untuk menunjang bidang ekonomi yang digerakkan oleh UMKM yang di Bojonegoro.

“program promosi produk kreatif UMKM Bojonegoro ini, merupakan bagian dari salah satu fokus EMCL untuk membantu masyarakat terutama dibidang sektor Ekonomi” ujarnya.