Konsep Desa Grebek kota, dicanangkan oleh Bupati Bojonegoro Ibu Dr. Hj. Anna Muawanah dalam Forum Group Discussion (FGD) yang diadakan di Smart Technology building, Dusun Kedungrejo, Desa Ngumpak Dalem, Kec. Dander Bojonegoro, Kamis, 16 Januari 2020. Istilah desa grebek kota sekilas seakan – akan menyatakan bahwa desa akan menyerang atau mengepung kota. Pernyataan tersebut benar adanya, bahwa desa akan mengepung kota dalam bidang SDM yang unggul khususnya literasi digital. Konsep ini diangkat dan dicanangkan dalam rangka mendukung Bojonegoro Smart City, yang terpilih sebagai salah satu kabupaten/kota cerdas di Indonesia dari 100 kabupaten/kota.
Hadir dalam kegiatan FGD, yaitu Forpimda, Kepala Organisasi Perangkat Desa (OPD), perwakilan desa, organisasi pemuda, dan komunitas. Narasumber yang hadir Bapak Ismail Fahmi, dari perusahaan Media Kernel Indonesia, dan penemu Aplikasi Drone Emprit. Beliau menyampaikan bahwa jika Desa ditingkatkan Sumber Daya Manusia(SDM) khususnya dalam literasi digital, maka akan tercipta desa – desa cerdas. Jika desa – desa ini semakin banyak dan merata di Kabupaten Bojonegoro, maka akan tercipta Smart City di Bojonegoro.
Cara yang bisa dilakukan yaitu dengan berkolaborasi dengan semua pihak, baik OPD, Komunitas Bojonegoro dan memanfaatkan Diaspora untuk bersama – sama berkontribusi bagi masyarakat Bojonegoro. Demikian tambahan beliau dalam materinya.
Diaspora yang dimaksud Mas Fahmi, yaitu orang Bojonegoro yang sukses di luar Bojonegoro atau mereka yang sedang belajar di luar Bojonegoro diminta kontribusinya untuk berbagi bersama dengan kelompok – kelompok kecil masyarakat desa dan komunitas di Bojonegoro. Harapannya, diaspora ini secara terjadwal dan kontinyu serta difasilitasi Pemkab akan menciptakan desa yang cerdas, komunitas yang cerdas sehingga akan tercapailah harapan Bojonegoro menjadi kota cerdas (Smart City).
Disampaikan oleh Bapak Kusnandaka Tjatur Prasetija., Kadiskominfo Bojonegoro dalam laporannya, tentang rencana strategis Pemkab Bojonegoro dalam usaha menciptakan Ekosistem yang cerdas berbasis SPBE(Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik) dengan menyiapkan SDM Unggul dalam pencapaian target Bojonegoro sebagai Kabupaten yang cerdas.
Ibu Anna berharap aplikasi yang sudah ada bisa dimanfaatkan jika masyarakat memiliki mindset(pola pikir) yang sama. Sebagus apapun aplikasi yang dibuat ketika masyarakat belum aware, belum tahu kegunaannya tentu tidak bisa dirasakan manfaatnya. Tujuan diadakan FGD ini kedepan yaitu akan didakan diklat atau pelatihan yang akan mensasar masyarakat khususnya para millenial untuk upgrade skill pengetahuan di bidang digital dengan memanfaatkan Gedung Smart Technology. (Kak Shela)