We are Good News From Indonesia, Aren’t You???
Itulah Tagline yang kami kenal pada Diskusi Publik bertajuk ” Indonesia Bangkit Indonesia Baik yang diselenggarakan oleh Komunitas #GNFI, yang diselenggarakan Sabtu, 23 Mei 2015 di Ruang Brawijaya Hotel Novotel Surabaya.
Relawan TIK Bojonegoro yang dapat kesempatan diundang oleh panitia ikut meramaikan acara tersebut yang dihadiri oleh Relawan TIK Bojoneogoro serta Blogger Bojonegoro. 15 peserta dari Bojonegoro hadir diantara 200 lebih dari undangan yang datang.
Peserta hadir dari berbagai kalangan komunitas TIK, Blogger, Akademisi, Mahasiswa dan para undangan dari Kementrian Kominfo. Acara ini didukung penuh oleh Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementrian Komunikasi dan Informasi RI.
Acara berlangsung menarik dan mengasikkan, dimeriahkan Komunitas Beat Box Surabaya yang menampilkan keahlian DJ Performance dengan menggunakan music dari mulut saja, cukup menghipnotis para undangan yang hadir. Selain itu, acara diisi oleh Paduan Suara Mahasiswa (PSM) ITS #ITS Choir, yang menampilkan kebolehan mereka dalam seni paduan suara, sekaligus minta do’a restu kepada para peserta yang hadir bahwa ITS Choir akan mewakili Indonesia bertarung dalam ajang International Choir 2015 yang akan dilaksanakan di Italia. Semoga Sukses Kawan, semoga tetap membawa nama harum Bangsa Indonesia.
Rangkaian acara dibuka oleh Founder GNFI, Ahyari Hananto, dalam sambutannya dia memaparkan bahwa sangat sedikit sekali media yang memberitakan tentang kebaikan Indonesia padahal banyak hal yg masih bisa kita explore dan kita publikasikan tentang Indahnya Indonesia, itulah dasar berdirinya Komunitas GNFI.
Berikutnya, acara dilanjutkan oleh sambutan oleh Bapak Freddy H. Tulung selaku Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik KemKominfo RI, beliau memaparkan bahwa beberapa fakta tentang perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia antara lain:
- Gadget di Indonesia pertumbuhannya sebesar 120% dari penduduk Indonesia sekitar 250juta jiwa.
- Keterbukaan Informasi di Indonesia sangat meningkat dengan meningkatnya pemakaian akun sosial media yang sangat tinggi di Indonesia dan dipicu pula oleh efek sampingnya.
- Pemakai Facebook Indonesia Peringkat 1 di Asia Tenggara, cuma kontennya yang masih dihiasi dengan hal – hal yang kurang produktif, masih sekitar Narsisme, Hedonisme.
Pesan beliau untuk para penggiat TIK, “edukasilah masyarakat dengan sehat informasi dan cerdas informasi”. Acara kemudian dilanjutkan dengan ‘Launching Buku Bergerak dan Bertumbuh” merupakan buku penjabaran RPJM (Rencana Panjang Jangka Menegah) Pemerintah indonesia yang tebalnya sekitar 300 halaman dengan kemasan grafis yang menarik. Dan diserahkan secara simbolis Buku tersebut kepada perwakilan komunitas yang hadir.
Rangakian inti acara adalah Diskusi Publik yang menhadirkan 3 nara sumber yang menginspirasi buat para hadirin. Nara sumbernya adalah:
- dr. Gamal Albinsaid, seorang Dokter muda (25tahun) dengan gagasan yang luar biasa mendirikan ” Klinik Asuransi Sampah” memberikan inspirasi buat peserta bahwa pemuda bisa berbuat untuk memberikan warna di negeri tercinta. Dari Gagasan dan klinik yg didirikan tersebut di Kota Malang, beliau memperoleh penghargaan “Sustainable Living Young Entrepreneurs Awards” yang diberikan Oleh Pangeran Charles di Istana Buchingham London. Pesan beliau adalah, Masa depan ditentukan oleh kegiatan dan aktivitas kita sehari – hari.
- Dr. Sonny Harry B. Harmadi, Kepala Lembaga Demografi Universitas Indonesia, beliau menyampaikan tentang Tantangan dan Kesiapan Indonesia menghadapi Bonus Demografi di Indonesia yang semakin meningkat. Kalo Bonus ini tidak dipersiapkan dan tidak dikelola secara baik maka akan mengancam keberadaan masyarakat indonesia, kunci utamanya adalah Pendidikan yang berkualitas. Mari kita manfaatkan dan kita sambut bonus demografi ini dengan sungguh – sungguh demikian pesan beliau dalam diskusi ini.
- Drs. Suyoto, M.Si, Bupati Bojonegoro, yang dikenal kengan Kang Yoto. Beliau diminta oleh moderator memaparkan tentang Konsep dan penerapan Demokrasi 4.0 yang diterapkan di Kabupaten Bojonegoro. Beliau memaparkan tentang tantangan bagaimana mengelola Kabupaten Bojonegoro ini yang berpotensi miskin dengan tantangan merubah budaya masyarakat dari peminta menjadi pemberi dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh Bojonegoro. Peserta sangat antusias dengan penjelasan yang disampaikan beliau mulai dengan konsep mendengar daripada ceramah sampai pada konsep keterbukaan informasi buat masyarakat di Bojonegoro.
Acara diskusi sangat meriah dan menarik buat peserta yang hadir acara dipandu oleh Moderator energik dan cantik Mbak Puri Anindita Surabaya. Karena keterbatan waktu peserta hanya sebanyak 7 penanya yang terbagi dalam 2 termin. Pertanyaan kebanyakan dilontarkan kepada Kang Yoto yang penasaran tentang konsep demokrasi 4.0 yang beliau terapkan.
Acara dilanjutkan dengan pengumuman pemenang Lomba Live Twit yang diselenggarakan oleh panitia selama kegiatan, dengan Hashtag #GNFI #IndonesiaBaik, Mention ke @ditppi Kominfo, dan alhamdulillah, 4 orang dari peserta Bojonegoro berhasil membawa hadiah berupa Buku ” Indonesia the Untold Stories” dari panitia. Selamat kepada Nova Wijaya, Djagad Alie, Kang Sholikin, dan Kak Didik Jatmiko atas perolehan hadiah bukunya.
Selamat dan Sukses buat Panitia GNFI (Good News From Indonesia), yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan ini. Semoga Kegiatan ini bisa memicu peserta agar bisa memanfaatkan Bonus Demografi untuk Indonesia yang lebih baik lagi. (Shela)