Arsip Kategori: Desa

Layanan Surat Menyurat Desa Selesai 2 menit menggunakan Open SID

Foto Kepala Desa Kauman Bojonegoro Bapak H. Arief Fauzi, SH, beserta Ibu (sumber :kauman-bojonegoro.desa.id)

Bojonegoro- Ada hal yang menarik dalam Forum Group Discussion (FGD) yang dihelat oleh Dinas Kominfo Selasa, 15 Januari 2019. Bapak H. Arief Fauzi, SH, Kepala Desa Kauman Kec. Bojonegoro menyampaikan bahwa layanan Sistem Informasi Desa(SID) yang diterapkan di desanya bisa melayani surat menyurat bagi warga selesai hanya 2 menit. Sungguh luar biasa capaian yang dilakukan oleh desa kauman.

Beliau menambahkan bahwa capaian tersebut akan lancar syaratnya adalah semua aturan administrasi yang ada di desa berjalan tertib dan lancar. Selain itu beliau menambahkan bahwa layanan informasi desa berbasis SID targetnya yaitu peningkatan layanan kepada masyarakat. Sehingga tidak heran ketika SID tersebut diterapkan di masyarakat desa kauman, dengan memiliki PIN sendiri, warga Desa Kauman bisa cetak sendiri surat menyurat yang diperlukan dan tinggal datang di Kantor Desa untuk meminta tanda tangan kepada Kepala Desa.

Jika ingin melihat lebih jauh tentang implementasi penerapan Sistem Informasi Desa di Desa Kauman silahkan bisa berkunjung di website desa Kauman, http://kauman-bojonegoro.desa.id yang sudah dilengkapi dan terintegrasi menu Open SID pada menu layanan mandiri. (Shela/*)

Jambore KPMD IT Pemalang, “Bersama Membangun IT Desa”

Demin memberi keterampilan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) KPMD IT Kabupaten Pemalang. RTIK Pemalang dan teman-teman penggerak IT yang tergabung dalam Pusat Pemberdaya Informasi dan Desa (PUSPINDES) mengadakan acara Jambore KPDM IT selama 2 hari, Sabtu-Minggu(28-29/10/2017), di Bumi Perkemahan Si Kucing, Moga, Pemalang.

KPMD IT sendiri yaitu (Kader Pemberdaya Masyarakat Desa Informatika Teknologi) yang bertugas membantu masyarakat dan pemenrintahan desa khususnya dalam bidang IT.

Kegiatan KPMD IT tersebut dihadiri oleh Tenaga Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa IT (KPMD IT) Kabupaten Pemalang yang berada di tiap-tiap Desa di Kabupaten Pemalang, Relawan TIK Indonesia, Mahasiswa, Siswa SMK, Masyarakat Umum dan beberapa Kepala Desa. Dalam acara ini juga di datangi pakar IT nasional Onno W Purbo, Sukma Wahyu Wardono / GRMS Provinsi Jawa Tengah, Rando Nadeak / Praktisi IT, Bejo Setyawidodo / Praktisi Pemberdayaan Desa, Fathur Rahman / Pemred Radar Tegal dan berbagai penggerak inovasi IT khususnya untuk kemajuan desa.

Dengan Slogan Jambore KPMD IT “Bersama Membangun IT Desa”, acara ini dikemas dengan berbagai kegiatan, antara lain Upacara Pembukaan sekaligus pembacaan Sumpah Pemuda, Workshop, Rakernas RTIK Indonesia, Outbond dan kegiatan lainnya. Jambore kali ini diharapkan dapat membentuk karakter kerja dalam pengolahan TIK bagi para peserta jambaore, khususnya KPMD IT Kabupaten Pemalang.

Di akhir acara diadakan dialog-dialog ringan tentang permasalahan yang dihadapi KPMD IT di desa dan juga pembagian doorprize untuk para peserta sekaligus cendramata untuk pemateri dan bersama.

Bekali Masyarakat Desa Daftar Perangkat, RTIK Bojonegoro Adakan Pelatihan Komputer Bersertifikat

Bojonegoro – Bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM Masyarakat Desa. Terselenggara pelatihan komputer tingkat dasar di Ruang Kantor Desa Plesungan, Kec. Kapas Kab. Bojonegoro. Kegiatan ini merupakan kerjasama Pemerintah Desa Plesungan dan Dinasker (Dinas Ketenagakerjaan) Kab. Bojonegoro serta didukung oleh Relawan TIK Bojonegoro sebagai tentor pelatihan.

Dalam pelatihan komputer dasar di desa plesungan ini berlangsung selama 7 hari lamanya terhitung mulai tanggal 23 – 30 Agustus 2017. Selama pelatihan, peserta diajarkan bagaimana mengasah kompetensi TIK (Teknologi Informasi dn Komunikasi) dalam hal penguasaan komputer dasar. hal – hal yang diajarkan antara lain penguasaan aplikasi perkantoran (miscrosoft office) untuk pembuatan arsip dan berkas desa, pemanfaatan internet, tentang software aplikasi dan hardware (perangkat keras) dan masih banyak cabang ilmu TIK lainya.

Selain itu tiap peserta juga mendapatkan sertifikat bertanda tangan dan berstempel Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Bojonegoro. Dimana hal ini sangat dibutuhkan bagi masyarakat desa yang ingin mendaftar menjadi perangkat Desa dan hal tersebut diamanahkan dalam perda Bojonegoro

M. Khoiri, selaku Kepala Desa Plesungan yang juga merupakan tokoh masyarakat Bojonegoro yang sudah tidak asing lagi, mengungkapkan harapan besarnya dalam kegiatan yang dipelopori oleh pemuda-pemuda Karang Taruna “Mitra” Desa Plesungan ini.

“Saya berharap kegiatan ini sangat bermanfaat untuk pemuda-pemudi Desa khususnya untuk bekal menjadi perangkat Desa, karena perkembangan teknologi memang semakin maju dan kita harus mampu beradaptasi”, ungkapnya dalam sambutan.

Senada dengan hal ini Ketua Relawan TIK Bojonegoro, Rifaun Naim mengungkapkan harapan baiknya terhadap pelatihan komputer dasar bersertifikat ini.

“Kami (Relawan TIK Bojonegoro) merasa senang bisa melatih pemuda-pemudi atau masyarakat Desa , mudah-mudahan menjadi bekal ilmu TIK yang sangat berharga bagi masyarakat Desa”, ungkap pemuda asal Desa Ngraseh Kec. Dander tersebut.

Relawan TIK Bojonegoro Hadiri Puncak Acara Lokakarya JIM Bojonegoro di Gayam

Jaringan Informasi Masyarakat (JIM) Bojonegoro menyelenggarakan acara puncak Lokakarya Teknologi Informasi pada hari Rabu, 06 April 2016 bertempat di Pendopo Kecamatan Gayam Bojonegoro. Anggota Relawan TIK Bojonegoro berkesempatan hadir pada acara tersebut memenuhi undangan dari Direktur LIMA 2B sebagai penggerak JIM Bojonegoro. Kegiatan ini merupakan puncak rangkaian acara Lokakarya sebelumnya yang telah diadakan di SMKN Purwosari, Senin – Selasa, 28 – 29 Maret 2016.

Acara dimulai pukul 10.00wib, diawali pembukaan oleh MC, kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan Tarian Tradisional, Tari Sekar Sari oleh penari dari SMA Islam Gayam. Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain, Bapak Rexy Mawardijaya dari ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Ibu Ami Hermawati dari SKK Migas, Bapak Hartono, Camat Gayam dan Bapak Kusnandaka Tjatur Prasetijo Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Bojonegoro.

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Mugito, direktur LIMA 2B, menyampaikan bahwa peran JIM harus bisa mengangkat potensi lokal desa yang ada di wilayahnya masing – masing. Selanjutnya Bapak Rexy dari EMCL menyampaikan bahwa sinergi EMCL, JIM dan Pemkab Bojonegoro diperlukan untuk mengangkat potensi daerah Bojonegoro khususnya wilayah Kecamatan Gayam. Ibu Ami Hertanti menyampaikan agar anggota JIM bisa memanfaatkan media online yang ada untuk mengangkat potensi desa sesuai dengan topik Lokakarya Teknologi Informasi ini. Beliau menyampaikan, SKK Migas berterimaksih kepada Operator Migas yang ikut serta memberdayakan masyarakat sekitar eksplorasi dan ikut memberikan manfaat positif dari kegiatan tersebut bagi masyarakat. Bapak Hartono, Camat Gayam, memotivasi para pemuda Gayam untuk semangat membangun desanya dan angkatlah potensi desanya melalui media JIM ini.

Terakhir, Bapak Kusnandaka memberikan pencerahan kepada peserta Lokakarya betapa pentingnya kekuatan anak muda dalam mengangkat potensi daerah dan mengembangkannya kepada generasi berikutnya untuk tetap semangat menggali potensi desa terutama melalui media Website Desa (WebDes) dan JIM. Beliau berpesan kepada peserta yang hadir untuk ikut andil dalam transformasi informasi dan kemajuan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi agar tercapai masyarakat yang sehat, cerdas dan produktif.  Acara selesai sekitar jam 12.30 wib dan ditutup dengan acara ramah tamah serta menikmati hiburan elekton yang sudah disiapkan oleh panitia. Selamat dan sukses Lokakarya JIM Bojonegoro semoga bisa memberdayakan potensi daerah sesuai dengan yang diharapkan oleh anggotanya.

Lokakarya Teknologi Informasi JIM Mengangkat Potensi Kecamatan Gayam Bojonegoro

Jaringan Informasi Masyarakat (JIM) Bojonegoro mengadakan  Lokakarya Teknologi Informasi (TI) untuk mengangkat potensi lokal seluruh desa yang ada di Wilayah Kecamatan Gayam. Kegiatan ini diikuti sekitar 30 orang perwakilan Karangtaruna dan Perangkat Desa seluruh Desa yang berada di wilayah Kecamatan Gayam dan penggiat JIM dari wilayah Ngasem.

Selama 2 hari, Senin – Selasa, 28 – 29 Maret 2016, bertempat di SMK Negeri Purwosari , peserta belajar menjadi seorang penulis profesional untuk bercerita tentang potensi yang ada di desa masing – masing. Peserta juga diberi wawasan tentang ilmu fotografi dan ilmu branding potensi desa melalui media sosial online. Para peserta sangat antusias mengikuti materi – materi yang disampaikan oleh nara sumber. Nara sumber yang hadir dari kalangan jurnalis dan penggiat sosial media online yang ada di Kabupaten Bojonegoro.

Sesi Terakhir, peserta diajarkan tentang menulis di Website JIM Bojonegoro dan bisa memanfaatkan web tersebuat sebagai media publikasi peserta. Ketua Panitia kegiatan, Kak Edy Supraeko menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang mendukung suksesnya acara ini, terutama kepada Exxon Mobil Cepu Limited, Dinas Kominfo Bojonegoro dan para penggiat JIM Bojonegoro. Dia berharap pembekalan yang diberikan akan membawa dampak yang baik bagi desa yang ada di wilayah kecamatan Gayam. Sebagai tindak lanjut hasil Lokakarya tersebut, rencananya akan ada Kegiatan Lauching bersama penggiat JIM Gayam yang akan dilaksanakan di Kantor Kecamatan Gayam. (Shela)

Membangun Hotspot RT/RW Net Desa Bojonegoro

sidekaPengertian Internet
Internet (kependekan dari pada ‘interconnected-networking’) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket  (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.

Pengertian RT/RW Net Desa
RT/RW Net Desa adalah jaringan komputer warga Desa dalam ruang lingkup RT/RW melalui media kabel atau Wireless 2.4 Ghz dan Hotspot sebagai sarana komunikasi masyarakat. Pemanfaatan RT/RW Net ini dapat dikembangkan sebagai forum komunikasi online yang efektif bagi warga Desa untuk saling bertukar informasi, mengemukakan pendapat, melakukan polling ataupun pemilihan ketua RT/RW Desa dan yang lainya serta bebas tanpa dibatasi waktu dan jarak melalui media GoogleDoc/E-Mail/Chatting/WebDes, disamping fungsi koneksi internet yang menjadi fasilitas utama. Bahkan fasilitas tersebut dapat dikembangkan hingga menjadi media telepon gratis dengan teknologi VoIP.

Konsep RT/RW Net Desa Bojonegoro sebetulnya sama dengan konsep Warnet. Pemilik RT/RW Net yang berada di Desa akan menyewa bandwith dari penyedia internet / ISP (Internet Service Provider) misalkan Telkom, Indosat atau Indonet, lalu dijual kembali ke warga Desa. Yang membedakan antara Warnet dengan RT/RW Net adalah tempat pelanggannya berada. Pelanggannya RT/RW Net menggunakan internet di rumah masing-masing, tidak di tempat RT/RW Net tersebut berada.

Tujuan membangun RT/RW Net Desa Bojonegoro
•    Turut serta dalam pengembangan internet murah di masyarakat. Khususnya untuk Desa Bojonegoro
•    Membangun komunitas yang sadar akan kehadiran manfaat teknologi informasi dan internet
•    Sharing informasi dilingkungan RT/RW sehingga warga Desa lebih peduli terhadap lingkungan disekitarnya
•   Mempromosikan setiap kegiatan pemerintahan Desa ke Internet melalaui WebDes (Website Desa) yang di kembangkan oleh Relawan TIK Bojonegoro dan GDM sehingga basis data, kegiatan, produk dan potensi Desa dapat lebih di kenal dan bisa dijadikan sarana untuk mengambil kebijakan dan bisa di buat jual beli produk Desa lewat internet.

Tujuan lain dari RT/RW Net Desa Bojonegoro adalah untuk memanfaatkan dan mengembangkan 4 BLC Kecamatan dari program Cyber Extension dan Bojonegoro Digital Society yang sudah di biayai Pemkab Bojonegoro dengan uang rakyat (APBD) malalui MOU Pemkab Bojonegoro dan PT. Telkom tbk, dengan bantuan 10 Unit komputer.  Hal ini bisa di juga gunakan Desa untuk membangun jaringan Intranet untuk saling tukar menukar data warga Desa. Dengan mudahnya juga warga Desa bisa mengakses internet secara terus-menerus dan tidak terputus, maka diharapkan akan semakin maraknya pemanfaatan internet untuk kegiatan pendukung perekonomian pedesaan.

Access PointAccess Point
Fungsi Access Point adalah sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga, di access point inilah koneksi internet ataupun intranet dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.Untuk Access Point kami memakai Antena Sectoral made-in Ubiquiti Networks. Bekerja pada frekwensi 2.4Ghz. Sudut sebar 90 derajat dan gain 16dBi, radio AP Rocket M2 yang sudah support MIMO diharapkan bisa optimal untuk pancaran ke client/tetangga.

MikrotikMikrotik
Untuk membangun sistem authentikasi pada Hotspot, sebenarnya Hotspot merupakan gabungan dari fungsi Proxy, Firewall, DNS, DHCP dan lain-lain. Tetapi anda untuk membuat sebuah hotspot server tidak perlu khawatir akan kekomplekan fungsi tersebut karena di Mikrotik anda diberikan “Bantuan” dalam bentuk Setup Wizard untuk membuatnya. Selain authentikasi, Hotspot pada Mikrotik juga mempunyai banyak fitur yang cukup menarik untuk diimplementasikan di jaringan RT/RW Net.

Fitur-fitur :

Limitasi
Dengan menggunakan hotspot server di jaringan, Nanti bisa melakukan limitasi berdasarkan berapa lama user akses jaringan (uptime), kecepatan akses (data rate), banyak data yang sudah digunakan (quota based), bahkan kebijakan policy firewall. Limitasi ini bisa diterapkan per user atau mungkin per group dari jaringan.

Plug n Play Connectivity
Apakah pernah mengalami repotnya merubah-rubah IP setiap terkoneksi ke jaringan wireless orang lain? Atau mungkin ada kasus di perangkat User memiliki security yang mengakibatkan user tersebut tidak diijinkan merubah-rubah IP pada perangkatnya? Dengan menggunakan Hotspot Server, tidak perlu mengkhawatirkan hal itu lagi. User bisa menggunakan sembarang IP statik di perangkatnya atau DHCP, nanti secara otomatis Hotspot server akan melakukan one to one nat agar client tersebut bisa akses ke jaringan.

Bypass
Normalnya, semua koneksi dari berbagai perangkat yang ada dijaringan Hotspot akan diblock sebelum melakukan login / autentikasi ke hotspot server. Tetapi tidak semua perangkat bisa melakukan sistem autentikasi tersebut, misalnya : Printer server, IP Cam, VoIP server dan sebagainya. Atau ada user yang memang istimewa tidak perlu melakukan login. Untuk perangkat-perangkat yang ingin di bypass, tidak perlu melakukan login untuk akses ke jaringan, bisa menggunakan fitur yang namanya IP Binding.

Voucher
Sudah pernah membeli voucher pulsa GSM? atau mungkin layanan internet di hotel-hotel yang mengharuskan meminta voucher di petugas? di Hotspot Mikrotik juga bisa membuat sistem voucher prabayar untuk calon pelanggan jasa internet. Bisa di tentukan harga dan jenis / detil limitasinya, nanti setiap ada calon pelanggan warga Desa yang datang ingin tekoneksi internet tinggal generate voucher yang akan berisi custom username dan password.

repeaterRepeater
Repeater digunakan untuk memperluas Hotspot WiFi yang sudah ada. Keuntungan dari repeater ini adalah menguatkan sinyal hotspot yang sudah ada dan juga menambah area hotspot. Setiap Repeater di set dengan menggunakan SSID dan kanal yang sama dengan Access point utama. Idealnya repeater dipasang ketika sinyal hotspot dari access point utama sudah menunjukan sinyal level weak. sehingga area layanan bisa lebih luas.

TiangAntena Access PointTiang/Antena Access Point
Tiang/Antena berfungsi sebagai penyangga access point. Alat ini sangat penting fungsinya dalam sebuah jaringan wireless, karena akan sangat menentukan kualitas signal yang dapat ditangkap oleh klien. Guna mendapat jangkauan area coverage yang maksimal, perlu menaikan access point ke tempat yang tinggi agar client WLAN bisa mengakses Hotspot WiFi.

NB : Mudah-mudahan dalam pengembangan kedepan jaringan hotspot untuk RT/RW Net Desa Bojonegoro segera terealisasi dan bisa dijadikan salah satu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan dukungan Pemerintahan Kabupaten Bojonegoro khususnya Dinas terkait (TiT… :D).

Ketika Desa 2.0 di Bojonegoro Bisa Bicara Pada Dunia

Relawan TIK Bojonegoro hari Sabtu 20 Desember 2014, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengadakan Seminar & Workshop Sistem Informasi Desa dan Website Desa 2.0 dengan mengangkat tema “Ketika Desa 2.0 bicara pada Dunia”. Dari 430 Desa di Kabupaten Bojonegoro, 35 diantaranya sudah mulai Go Online tentang sistem keterbukaan desa. Sudah saatnya para perangkat desa dan masyarakat-masyarakat di desa mulai melek Teknologi Informasi.

Seminar pertama tentang tata kelola pemerintah terkait pengembangan IT oleh Jumari kepala Dinas BPMD (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) Bojonegoro.

Dilanjut dengan materi dari Kusnandaka Tjatur Prasetijo (Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bojonegoro) tentang Kemandirian Desa Berbasis teknologi Informasi.

Lebih dari 740 peserta seminar yang mengikuti acara tersebut, padahal kapasitas dari Pendopo Malowopati Pemkab hanya berkapasitas 500 orang. Alhasil suasana jadi padat merayap dan sangat berkesan.

Yang paling menarik, materi dari Kepala Desa Dermaji Banyumas Jawa Tengah yang turut menjadi narasumber diacara seminar ini. Bayu Nugroho Kepala Desa Dermaji berbagi pengalaman kepada para peserta seminar yang mayoritasnya adalah perangkat dari 430 desa sekabupaten Bojonegoro.

Dalam Seminar ini juga kedatangan Narasumber Sigit Widodo Ketua bidang sosialisasi PANDI (Pengelola Domain Indonesia) yang memberikan materi tentang manfaat penggunaan domain .ID, khususnya domain desa.id kepada peserta seminar.

Dilanjut pengukuhan Komisariat Relawan TIK Desa dan pengukuhan pengurus Forum Kelompok Informasi Masyarakat yang dilakukan langsung oleh Bupati Bojonegoro, Drs. H. Suyoto, M.Si walaupun beliau datang agak siang karena masih ada agenda i luar kota, dan setelah itu beliau langsung meninggalkan tempat seminar untuk menuju Desa-desa di Bojonegoro dengan Motor Trail kesayangannya.

Acara ditutup dengan materi tentang Game My Village dan materi Website Desa 2.0 dari Gerakan Desa Membangun yang dipaparkan oleh Soepriyanto Relawan TIK Banyumas.

Semoga apa yang kita lakukan hari ini bisa bermanfaat untuk diri sendiri dan bermanfaat untuk seluruh masyarakat Bojonegoro.

Kabupaten Bojonegoro Menuju Kemandirian Desa Berbasis IT

Website Desa
Dalam mempermudah memberikan informasi kepada masyarakatnya, Desa Se-Kabupaten Bojonegoro telah mempersiapkan WebDes (website desa) untuk memberitahukan apa saja yang berkaitan dengan informasi berita terbaru dunia Desa. Memang saat ini perkembangan tekhnologi berkembang sangat cepat, dimana para warga masyarakat tersebut akan sendirinya muncul tentang kesadaran akan kebutuhan informasi yang murah dan cepat melalui swadaya dari masyarakat setempat, serta terhubung satu dengan yang lainnya dengan memanfaatkan teknologi jaringan yang dapat dijangkau oleh warga.

Dengan adanya WebDes ini masyarakat mendapatkan banyak keuntungan, keuntungannya antara lain:
– Mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat melalui internet tak terbatas waktu (24 jam nonstop).
– Sebagai sarana komunikasi/silahturrahmi antar warga.
– Sebagai upaya mencerdaskan warga dibidang teknologi informasi.

Tidak hanya itu saja, pemerintah bisa ikut terlibat dalam pengembangan Tekhnologi Informasi, diharapkan akan terciptanya pelayanan kepada masyarakat yang efektif dan efisien didalam berbagai hal. Implementasi layanan penyediaan informasi yang komunikatif (dua arah) melalui Website ini, sebagai bentuk pelayanan peran serta masyarakat dalam pembangunan menuju desa sehat dan cerdas sesuai jargon 430 Desa Kabupaten Bojonegoro.

Blog KIM
Blog dalam rangka mempermudah informasi bagi masyarakat, maka dibuatlah sebuah sarana berupa Blog yang memuat informasi-informasi penting seputar Desa. Blog KIM ini memuat beberapa informasi seperti seputar Desa Se-Kabupaten Bojonegoro seperti Situs Sejarah, Seni Budaya, Religius, Pemberdayaan Masyarakat, Ekonomi, Masyarakat, Pendidikan, Kesehatan, dan Wisata Kuliner. Sekarang ini sudah terbentuk portal media KIM sebanyak 35 KIM di pedesaan.

Disamping itu juga memuat informasi seputar pemerintahan Desa seperti keadaan umum pemerintahan, kelembagaan masyarakat yang terdapat di Desa, keamanan dan ketertiban. Dari Blog ini juga dapat dilihat produk unggulan yang ada di Desa seperi budidaya jamur dan abon jamur contoh ada di blog KIM Depok (Desa Klampok Kec. Kapas Kab. Bojonegoro) yang beralamat di www.klampok.co.id.

Penerapan WiFi di Balai Desa
Banyak cara untuk menumbuhkan budaya belajar dan membaca di kalangan anak muda, salah satunya dengan cara membuat area free WiFi di Balai Desa. Salah satu alasan yang mendasar, kenapa pusat belajar di bangun melalui koneksi internet seperti WiFi karena salah satu media yang sering digunakan pemuda desa untuk melakukan browsing mencari pengetahuan baru. sehingga konsep ini bisa diterima dengan baik dan mampu menggairahkan minat baca pemuda Desa.

Pada dasarnya, semua orang gemar membaca apalagi melalui internet bisa berjam jam di depan laptop atau sekedar Gaged, tak ada kata malas. Model belajar di internet ini berfungsi sebagai layanan yang diperuntukkan bagi anak muda yang suka membaca.

Kenapa pusat belajar ini sasarannya anak-anak muda, karena generasi muda jelas adalah masa depan bangsa Indonesia dan juga dunia. Fasilitas yang tersedia seperti tempat belajar dan taman bacaan masyarakat yang disusun dengan konsep modern, sehingga nuansanya berbeda jauh dengan perpustakaan dan pusat belajar formal lainnya.

Di tempat area WiFi gratis ini sudah tersedia sedikitnya model berlajar jaman moderen saat ini, di mana model layanannya sama dengan orang kota. Selain itu, tempat Balai Desa ini juga harus dilengkapi dengan fasilitas perangkat IT untuk menunjang akses informasi yang relevan bagi kaum muda. Tentunya konten informasi yang dapat diakses yang bersifat inspirasional dan education, agar nantinya dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bagi masyarakat, untuk meningkatkan kecerdasan maupun perekonimian warga Desa.

Administrasi Perizinan Berbasis IT
Manfaat IT dalam perkembangan kehidupan sehari hari memang sangat banyak, manfaat IT terutama untuk pendidikan, industri, internet, dan berbagai bisnis dan dunia lainnya sangat banyak.

Teknologi informasi memiliki peran yang sangat vital terutama untuk dunia bisnis dan pendidikan. Bisnis tanpa memanfaatkan IT akan cendrung menjadi kendur dan terancam bangkrut. Banyak pejuang bisnis yang beralih dengan memanfaatkan teknologi untuk mendukung keberlangsungan dan meningkatkan keuntungan bagi warga Desa.

Manfaat IT dalam membangun suatu individu, pemerintahan Desa, pemerintahan Kabupaten, bahkan sebuah Negara sangat berdampak besar. Terbukti bahwa IT (Information Technology) dapat mengubah suatu Individu, Organisasi, bahkan Pemerentah dan negara seperti membuat pekembangan dan kemajuan untuk mereka ataupun dapat menjatuhkan mereka secara mudah.

Di Desa kini mulai menerapkan pelayanan berbasis IT dalam rangka untuk mempermudah warga dalam urusan perizinan, seperti kelengkapan pengurusan KTP, persyaratan surat pindah dan lain sebagainya. Sehingga hal ini dapat menaikkan kualitas pelayanan masyarakat.

Sehingga pada hari Sabtu, 20 Desember 2014 pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan bantuan Relawan TIK Bojonegoro akan mengundang seluruh perangkat desa Se-Kabupaten Bojonegoro untuk mengikuti Seminar Sistem Informasi Desa dan Website Desa 2.0 agar semua desa sebanyak 430 Desa itu bisa menerapkan IT untuk kebutuhan dan laporan sehari-hari menuju kemandirian Desa.

Ngringinrejo Desa Angrowisata Berbasis IT

Desa Ngringinrejo mempunyai potensi tanaman Blimbing yang ditanam oleh 104 petani dengan lahan seluas kurang lebih 20 ha, merupakan salah satu cara untuk mengoptimalkan lahan di bantaran Bengawan solo yang setiap tahunnya selalu dilanda banjir. Kebun Blimbing ternyata telah memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Guna lebih mendorong seluruh masyarakat Desa Ngringinrejo dan sekitarnya untuk pengembangan Blimbing dan buah-buahan lainnya pada hari sabtu 1 November 2014 dilaksanakan Festival Blimbing.

Untuk menunjang keberadaan Ngringinrejo sebagai desa agrowisata, Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Kominfo telah membangun jaringan internet dan BLC (broadband learning center) di kawasan tersebut. Jaringan internet diharapkan dapat dijadikan sarana promosi bagi para petani terkait desa agrowisata sekaligus sebagai sarana pembelajaran masyarakat melalui dunia maya terhadap pengembangan agrowisata itu sendiri.

Selain itu dengan BLC seluruh masyarakat, pelajar dapat mengembangkan wawasan dan kemampuan diri khususnya terkait dengan pengembangan agrowisata. Disamping itu, kawasan agrowisata Blimbing diberikan sarana free WiFi, dengan harapan para pengunjung sambil browsing akan lebih lama di kawasan blimbing.

Dengan memetik blimbing sendiri. Para pengunjung apabila ingin mengolah menjadi makanan lainnya seperti rujak, jus, pengunjung dapat menikmati sambil memanfaatkan sarana internet. Disisi yang lain diharapkan para pengunjung dapat secara cepat menginformasikan apa yang dirasakan kepada para kerabat, teman melalui internet.

Dengan demikian semakin cepat mempromosikan sebagai daerah tujuan wisata, yang pada akhirnya dapat mendorong terwujudnya peningkatan pertumbuhan ekonomi Desa. Dengan kata lain dapat mendorong meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Ketersediaan sarana IT di Kabupaten Bojonegoro, akan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan pada seluruh Desa pada tahun 2014 akan dibangun jaringan IT di Desa Duwel Kecamatan Kedungadem. Sebagai Desa potensi brambang dan Desa Napis Kecamatan Tambakrejo sebagai potensi pengembangan sapi onggol.

BLC, disamping berada di desa Ngringinrejo, juga terdapat di Kecamatan Kedungadem dan Kecamatan Tambakrejo serta rumah inovasi IPB di Kecamatan Padangan. Untuk penguatan pengembangan Desa berbasis IT, salah satunya Dinas Kominfo telah melakukan kerjasama dengan Sinergantara (salah satu NGO yang konsen dalam pengembangan aplikasi desa) dengan mengembangkan Game My Village, yang bermanfaat bagi Pemerintah Desa dalam perencanaan pembangunan Desa serta basic data Desa. Hal ini dapat mendorong terwujudnya Desa sehat dan cerdas sebagai salah satu program mewujudkan kemandirian Desa sebagaimana implementasi Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.

Segala sesuatu dan dengan kesulitan apapun, apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh, pasti akan berhasil dan memberikan manfaat, demikian pesan Kang Yoto pada saat acar Festival Blimbing sekaligus launching Gerakan Kemandirian Desa berbasis IT dengan tema “Ngringinrejo Desa Agrowisata Berbasis IT”. Semoga hal ini menjadi langkah yang berkelanjutan untuk Bojonegoro matoh dan wong jonegoro yang sehat produktif dan bermanfaat. (bjn, 1 Nop. 2014)

Kusnandaka Tjatur Prasetijo

Membangun Desa Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi Informasi Dan Komunikasi atau yang sering disingkat TIK adalah sebuah keharusan yang wajib dimiliki bagi suatu kelompok tertentu maupun perorangan, karena dengan TIK semua yang sulit akan menjadi mudah, semua yang mustahil akan menjadi wajar. Disinilah letak dimana perubahan mindset masyarakat pedesaan sangat diperlukan.

Melalui Festival Nasional Desa Teknologi Informasi dan Komunikasi (DesTIKa) di Majalengka kemarin (26-27 September 2014), ajang dimana perwakilan desa-desa yang mulai merintis Desa TIK untuk saling berbagi pengalaman.

Tak hanya rakyat pedesaan,acara yang diikuti oleh perwakilan desa dari setiap provinsi se nusantara tersebut tersebut juga dihadiri perwakilan dari Kemkominfo, Anggota DPR RI, Akademisi, Pelaku Pemberdayaan Masyarakat, hingga Pengembang Sistem Informasi itu sendiri.

Dalam festival tahunan tersebut diharapkan selalu tercipta sinergi yang berkesinambungan antara elemen-elemen terkait demi tercipatanya pembangunan desa yang efektif dengan memperdayakan potensi desa melalui pamanfaatan TIK secara sehat, aman, cerdas, kreatif, dan produktif hingga terwujudnya masyarakat desa yang makmur, sejahtera dan berdaulat.

Dengan Teknologi Informasi dan Komunkasi antar desa bisa saling terkoneksi dengan mudah, sehingga potensi-potensi lokal yang ada di setiap desa, baik dari segi ekonomi, sosial, dan budaya bisa diketahui oleh khalayak umum dan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, karena desa adalah sumber kekuatan perekonomian dalam negeri, desa juga sebagai modal utama dalam bekerja dan konsep pengembangan diri.