Linux Assistant Buatan Anak Bojonegoro

Operating System (OS)cberbasis Linux masih kalah terkenalnya dibanding operating sistem Windows. Penyebabnya, aplikasi Windows lebih mudah dijalankan. Tinggal klik next dan next, semua aplikasi bisa langsung dapat di gunakan.

Sedangkan operating sistem Linux harus memahami kode-kode perintah terminal yang sangat ribet bagi orang awam untuk mengistal sebuah program aplikasi. Tidak bisa sembarangan klik next dan next. Ini yang membuat Linux kurang banyak di gunakan pengguna. Menggunakan Linux harus paham betul kode-kode dasarnya. Keliru sedikit, aplikasi tidak bisa di jalankan atau gagal instalasi.

Di sisi lain Linux juga mempunyai ke unggulan tersendiri Linux sulit diserang dan ditembus oleh virus-virus komputer. Selain karena open source (sumber terbuka) pemakaian Linux tidak berbayar, bahkan bisa di kembangkan sendiri operating sistemnya.

Hendri Winata asal Desa Tondomulo Kec. Kedungadem Kab. Bojonegoro, berhasil menemukan sebuah aplikasi yang di beri nama (Linux Assistant). Di dalamnya terdapat aplikasi yang tidak ada di Linux standar. Kalau pun ada, harus menggunakan perintah di terminal. Aplikasi ini bisa di gunakan seperti halnya kita menggunakan Windows. Aplikasi di buatnya berisikan 1.900 baris kode. Semua kode yang di buatnya di tampilkan secara terbuka. Sehingga semua bisa di kembangkan secara bebas.

Hendri akrab di sapanya, sekarang sedang menempuh kuliah di Jurusan Teknik Informatika Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya meraih beasiswa unggulan dari Kemendikbud, karena berhasilanya menemukan dan meneliti sebuah program aplikasi (Linux Assistant).

Menurut Hendri, penelitian tentang Linux ini didasari atas pengalaman pribadi. Mulai SMA saat awal mengenal Linux, dirinya kesulitan mengoperasikan. Berbagai kendala itu kemudian dikumpulkan menjadi sebuah latar belakang penelitian. “Saya belajar Linux ya melalui internet, awal-awal juga kesulitan,” kata alumni SMAN 1 Kedungadem Bojonegoro ini.

Namun, aplikasi (Linux Assistant) yang dibuat ini baru bisa digunakan untuk Linux berbasis debian seperti ubuntu, linux mint, knopix, dan blankon. Di luar debian misal linux berbasis redhat dan slackware aplikasinya belum dapat digunakan.

“Banyak negara maju telah migrasi dari penggunaan Windows ke Linux. Negara Cina misalnya baik masyarakatnya maupun pemerintahan memakai Linux semua, militer di Amerika Serikat (AS) melakukan hal yang sama, Pemakaian Linux harus dimasyarakatkan mulai saat ini juga,” Tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.