Teknologi Informasi Dan Komunikasi atau yang sering disingkat TIK adalah sebuah keharusan yang wajib dimiliki bagi suatu kelompok tertentu maupun perorangan, karena dengan TIK semua yang sulit akan menjadi mudah, semua yang mustahil akan menjadi wajar. Disinilah letak dimana perubahan mindset masyarakat pedesaan sangat diperlukan.
Melalui Festival Nasional Desa Teknologi Informasi dan Komunikasi (DesTIKa) di Majalengka kemarin (26-27 September 2014), ajang dimana perwakilan desa-desa yang mulai merintis Desa TIK untuk saling berbagi pengalaman.
Tak hanya rakyat pedesaan,acara yang diikuti oleh perwakilan desa dari setiap provinsi se nusantara tersebut tersebut juga dihadiri perwakilan dari Kemkominfo, Anggota DPR RI, Akademisi, Pelaku Pemberdayaan Masyarakat, hingga Pengembang Sistem Informasi itu sendiri.
Dalam festival tahunan tersebut diharapkan selalu tercipta sinergi yang berkesinambungan antara elemen-elemen terkait demi tercipatanya pembangunan desa yang efektif dengan memperdayakan potensi desa melalui pamanfaatan TIK secara sehat, aman, cerdas, kreatif, dan produktif hingga terwujudnya masyarakat desa yang makmur, sejahtera dan berdaulat.
Dengan Teknologi Informasi dan Komunkasi antar desa bisa saling terkoneksi dengan mudah, sehingga potensi-potensi lokal yang ada di setiap desa, baik dari segi ekonomi, sosial, dan budaya bisa diketahui oleh khalayak umum dan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, karena desa adalah sumber kekuatan perekonomian dalam negeri, desa juga sebagai modal utama dalam bekerja dan konsep pengembangan diri.