Menyikapi pemberitaan hoax yang marak khususnya di Media Sosial (Medsos), Relawan TIK Bojonegoro kembali mengadakan sosialisasi Internet Sehat Cerdas bermedia sosial di SMPN 1 Kalitidu, Bojonegoro, Rabu, (04/10/2017).
Sosialisasi tersebut di buka langsung oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Kalitidu Drs. H. Sucipto, MM. Dalam sambutanya Sucipto menyampaikan kepada ratusan siswa yang hadir dalam sosialisasi tersebut agar lebih berhati- hati dalam hal penggunaan medsos, dengan banyaknya berita hoax para siswa diharapkan lebih cerdas dalam menyikapinya, apalagi di daerahnya saat ini sedang maraknya kasus tentang ujaran kebencian.”Terang Sucipto.
Acara tersebut juga di hadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bojonegoro Drs. Hanafi, MM.
Beliau Mengungkapkan bahwasannya saat ini jaman sudah semakin canggih dan para siswa bisa memanfaatkan kecanggihan jaman ini untuk hal yang positif, seperti mencari berbagai pelajaran tambahan di internet supaya semakin kaya akan pengetahuan.
“Saat ini dunia digital sangat memudahkan kita mencari berbagai macam informasi yang kita butuhkan. Gunakanlah kemudahan itu untuk hal yang positif. Jika kalian mempunyai cita-cita menjadi Masinis, Dokter, atau yang lainnya, carilah berbagai macam informasi supaya kalian bisa mengerti apa saja yang harus kalian persiapkan untuk mencapai cita-cita kalian itu”, Jelasnya.
“Kalian harus lebih pintar memanfaatkan kecanggihan zaman, Karena kalian 20-30 tahun nanti yang akan menggantikan posisi bapak-ibu di depan nanti, kalian yang akan menggantikan posisi bupati, presiden dan yang lainnya. Jadi gunakan masa belajar kalian dengan sebaik-baiknya”, Pungkasnya.
Sementara itu, salah satu narasumber dalam acara ini Nova Wijaya menyampaikan materi tentang bahayanya asal posting di media sosial dan mengumbar data pribadi di media sosial.
“Saat ini marak sekali kasus tentang ujaran kebencian yang menimpa masyarakat Bojonegoro, hanya dengan update status dan berkomentar di sosial media, mereka bisa dilaporkan ke pihak yang berwajib Karena saat ini ada UU ITE”, Jelasnya.
“Banyak juga kasus penculikan anak dibawah umur Karena lalainya orangtua mengawasi data pribadi anak yang dengan gampangnya terpampang di akun sosial media, seperti nomer HP, alamat rumah dan data pribadi lainnya”, Tambahnya.
“Sebagai generasi Digital Native kita juga harus pintar memilah mana yang pantas untuk di bagikan atau tidak, seperti contohnya sedang di rumah sendirian update status, sedang mau pergi sendirian update status, itu akan sangat bahaya jika ada yang ingin berbuat jahat kepada kita. Jadi kita harus berfikir dulu sebelum posting, jangan asal update”, Pungkasnya.
Acara Sosialisasi ini di dukung penuh ExxonMobil Cepu Limited dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.